Jumat, 20 Mei 2011


ASAL USUL DESA GUBUKAN
     Suatu hari ada seorang musafir bernama Muhamad Rohman yang datang disuatu daerah yang masih sepi penduduknya,di tempat itu beliau menyebarkan agama islam kepada penduduk penduduk yang ada didaerah itu.
         Hingga suatu hari datang segerombolan penjajah yang datang ke gubuk sang musafir untuk tidak lagi menyebarkan agama islam kepada penduduk-penduduk sekitar. Namun sang musafir tidak mengiyakan perkataan penjajahan itu.Beliau malah semakin gemar dan giat mengajari penduduk tentang islam.Penjajah itupun geram kepada sang musafir. Penjajah itu pun mencoba untuk merusak gubuk sang musafir agar kegiatannya tidak dilaksanakan lagi. Ajaibnya dari apa yang dilakukan para penjajah itu sungguh tidak berguna peluru, bom, geranat, yang di lancarkan sama sekali tidak meledak saat sampai di atas gubuk itu. KarNa sang musafir itu mendengar suara gaduh yang mengganggu kegiatannya sang musafir itupun keluar dengan di ikuti oleh para penganutnya dan berkata kepada penjajah ”kau tak akan bisa merusak gubuk ku karna gubuk ini telah di jaga oleh doa-doa para pengikutku yang tulus ini.”
               Bertahun tahun telah berlalu sang musafir pun mulai berumur.
Suatu hari sang musafir dan murid setianya berada di depan gubuk sang musafir. Lalu sang musafir itu menancapkan tongkat yang di bawanya yang terbuat dari kayu bunga kantil dan berkata kepada muridnya.
“jagalah tongkat ini karna tongkat ini akan tumbuh menjadi pohon kantil yang besar.”Dan ternyata benar kata itu tongkat itu tumbuh menjadi pohon kantil sampai sekarang hingga besar dan tinggi.
        Tibalah saat nya sang musafir untuk kembali ke pangkuan sang Kuasa. Sebelum beliau menghembuskan nafas untuk yang terakhir beliau berkata kepada penduduk yang berkumpul di gubuknya.”akan aku beri nama daerah yang aku beri ilmu ku ini dengan nama gubukan yang di ambil dari gubuk ini yang tidak bisa rusak dengan alat apapun.” Para penduduk pun mengiyakan kata-kata sang musafir. Dan akhirnya pun sang musafir itu meninggal dunia dengan senyum di bibirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar